Rabu, 09 Mei 2012

I Miss.... (Cerpen)

Random fanfiction. Don’t read if you don’t like! Ini Cuma cerita gaje yang punya alur gak nyambung.

Hope You Like It

*
One night I stand I remind of you
Our hope and dreams tears in my eyes
When you gone so fast
When I realized, you know I can’t be perfect

*

Terputar kembali kenangan-kenangan lama itu, kenangan yang tiba-tiba muncul dan teringat disaat sepi seperti ini. Entah sepertinya suasana benar-benar mendukungnya untuk mengingat kembali kejadian –mungkin- setahun yang lalu dirasakannya.

Berbagai macam harapan yang ia inginkan agar tetap dan dapat terus bersama sang laki-laki hilang, hancur diterpa oleh angin berhembus yang membisikkan kata yang sama sekali tak dilakukan olehnya. Hanya karna dari mulut seseoranglah ia daapat menyimpulkannya dan dapat membuat perasaanku hancur, dan runtuh disaat laki-laki itu sudah mulai bisa benar-benar meyakinkanku bahwa ‘aku mencintainya’.

Air mata mengalir setetes demi tetes hingga membuat sungai kecil dipipi putih mulusnya. Ia menyesal, menyesal mengapa sempat menjadi milik laki-laki itu, pernah mencintai laki-laki itu. Dengan awal pendekatan kata-kata yang sungguh manis, dan putus dengan kata yang menyakitkan, di ‘fitnah’ dengan kata ‘selingkuh’ –yang padahal– tak pernah dilakukan olehnya.

Mulai dari situ, ia menarik kesimpulan… Mengapa tak ada kesempatan kedua untuknya, untuk membuktikan bahwa itu salah? Apa…, kau tak pernah tulus mencintaiku?

Ify  juga cukup sadar, ia sendiri salah, dekat dengan laki-laki lain, yang padahal hanya sebatas teman ber-SMS-an. Atau, memang Rio–Mantan Ify–  hanya berniat mempermainkannya? Ify cukup tau jikalau dirinya memang tak sempurna, seharusnya Rio sadar bahwa Ify juga pasti akan melakukan kesalahan. Apa Rio memang sudah dibutakan oleh bisikkan fitnahan orang terhadap dirinya?

*

I fall from you
You make me like I can’t stand with you
You make me like I can’t life with you
I can’t hold your hand
So please don’t let me down

*

Jujur, baru kali inilah Ify merasa benar-benar terpuruk oleh cinta, jatuh ke tempat yang seharusnya tak pernah ia singgahi dan sekarang hanya meyisahkan luka menganga didalam hatinya. Rio benar-benar membuatnya tak pernah bisa berpaling darinya, buat move on aja gue susah, cowok yang ngedeketin sih banyak, tapi gue masih gak bisa lupa sama Rio, batin Ify lirih.

Dilangkahkan kakinya mengarah kekelas X.4. kelas yang berseberangan dengan kelas Rio, XI IPA-4. Ify dapat melihat dengan jelas, apa yang Rio lakukan sekarang, bercanda dengan seseorang perempuan, yang ‘katanya’ adalah kekasihnya sekarang. Dada Ify semakin menyesak ketika melihat pemandangan itu, air matanya berusaha menyerobot keluar dari matanya, dan… tes, satu tetes air mata jatuh di pipi kirinya, sesegera mungkin ia menghapus air mata itu.

“Udahlah, Fy, lupain ‘Kak Rio’ lo itu, dia udah punya someone baru tuh..” Ify terlonjak kaget ketika Agni –sahabatnya– menepuk pundaknya. Ify hanya menghela nafas berat, sesak di rongga dadanya sudah agak sedikit berkurang.

“Haha, gak kok, Ag, gue turut seneng aja deh dia udah nemuin orang yang bener-bener sempurna buat dia, bisa kasih senyum tulus buat dia, semoga selamanya deh haha…” ucap Ify sedikit tertawa kaku, dan sembari berjalan menuju kekelasnya. Agni mengikutinya.

“Yah, bagus deh kalo lo udah bisa nerima apa yang ada didepan mata lo sekarang… Gue harap lo bisa kayak gini terus, Fy, gak tergantung sama kenangan.” Ify tersenyum, ia merasa benar-benar beruntung memiliki sahabat seperti Agni.

Thanks banget, Ag!” Agni hanya mengangguk sembari tersenyum manis.

Maaf, Ag, seutuhnya gue belum bener-bener ikhlas liat senyuman Kak Rio untuk cewek lain. Tapi, gue juga gamau terus terpuruk gara-gara Kak Rio doang. Kak Rio, lo sukses buat gue untuk gak berpaling dari elo, gak bisa berdiri sendiri tanpa elo, dan… Lo juga gak bisa hidup tanpa elo. Tapi, kenapa sekarang lo buat gue bener-bener jatuh setelah lo kasih gue harapan tinggi buat milikin elo, hhh. Lirih Ify dalam hati.


*

I try to be stronger
When I know everything over
Every time I feel everyday I think
I never see you ones again

*

Gue nyoba tegar, gue nyoba kuat, gue nyoba buat selalu senyum, gue juga lagi nyoba buat sadar kalo cerita antara kita itu udah selesai. Tapi, satu yang gue tahu…, kalo elo belum berakhir di hati gue, selamanya.

Ify menekan tombol ‘post’ yang ada dihalaman blog-nya. Seperti biasa, ia ingin berbagi cerita dengan visitors blog-nya. Dia bener-bener galau sekarang. Mungkin, tak pernah lelah otaknya untuk mengingat sosok ‘Kak Rio’ yang pernah menjadi salah satu bagian dari hatinya, bagian dari hidupnya, bagian dari cerita hidupnya.

Berbagai kenangan itu berkelebat lagi di otaknya, ia tahu, ini Cuma cerita ‘cinta monyet’ yang masih belum konsisten dengan masa depan, pacaran yang hanya untuk senang-senang saja, pacaran anak muda ABG Labil. Tapi, bukan ini yang menjadi masalahnya. Sebentar lagi aka nada Ujian kenaikan kelas, dan itu berarti Rio akan menjadi anak kelas XII dan waktunya benar-benar sedikit untuk melihat Rio lagi disekolahnya.

Ify benar-benar ingin tidak membuang waktu yang tersisa sedikit itu dengan berdiam diri menatap sesosok itu dengan seseorang wanita pengisi hatinya. Ify benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Rio, paling tidak, ia bisa menjadi teman dari seorang Rio, bukan sebagai pengisi hati sesosok Rio.

Ia benar-benar belum siap untuk tak melihat Rio lagi selama beberapa tahun ke depan. Takut tak akan pernah bisa melihat wajah yang selalu dirindukannya disetiap ia sedang merasa sepi, merasa hanya Rio-lah yang tak pernah membuatnya merasa sepi.

*

I know I can’t be stronger
Even I try to forget you
Oh no, I missing you
I need is you, so please don’t make me feel like
I keep you in my heart

*

Ify sadar, ia takkan pernah bisa sekuat karang yang selalu dihempas ombak, hatinya terlalu rapuh, terlalu mudah sakit hanya dengan melihat Rio dan Shilla–kekasih Rio. Sekeras apapun usahanya untuk tetap kuat, ia takkan pernah bisa, hanya untuk menyadari bahwa Ia dan Rio sudah tak ada hubungan lagi saja benar-benar sudah menghancurkan sebagian hatinya.

Bagaimana kalau ia harus dan sangat dianjurkan untuk melupakan Rio, apa hatinya takkan hancur? Rio bahkan sudah sering memintanya untuk melupakan dirinya, dan mencari sesosok laki-laki lain yang dapat menerima segala kekurangan Ify.

Tapi, bagaimana bisa Ify melupakan Rio, jika disetiap harinya dia terus terbayang sosok Rio yang tetap ada di fikirannya. Ify benar-benar lelah dengan hatinya. Seandainya saja…. Ah sudah cukup sering ia berandai-andai, dan itu takkan mungkin terjadi, berhentilah berandai-andai dan mengharapkan sesosok Rio lagi.

Ia tak dapat memungkiri lagi sekarang, Ia benar-benar merindukan sosok Rio disampingnya, ia menyimpan semua foto SMS dari Rio, membacanya lagi berulang-ulang, begitu manis kata-katanya, tapi apa, sekarang? Tak ada lagi kata-kata seperti itu lagi. Ify tertawa miris.

Ify benar-benar membutuhkan Rio, menginginkan Rio selalu ada disampingnya.

Tolong, Yo, jangan buat gue kayak gini, bantu gue buat ngelupain elo. Bantu gue buat nyadarin kalo elo emang bukan buat gue lagi. Gue benci ngakuin gue kangen sama lo, kangen suara elo, senyum lo, wajah lo, semua yang ada di elo. Bantu gue melangkah demi ngelupain elo, Yo…

*

I miss your smile, I miss your face
I need you’re here, I need your hope
In every night, in everyday
Like you want me to be

I miss your voice, I miss your laugh
I need you’re here, I need your hope
In every night in everyday
It’s you
You know everything it’s  you

*

Thanks for reading, maaf kalo jelek, pendek, dan dialog-nya dikit.

Song: Still Virgin – Hate To Miss Someone